Jumat, 17 Oktober 2014

POLIGAMI di SUMBA: 12 ISTRI



Pelese  (Bahasa Sumba) = manaja (?) 
https://www.youtube.com/watch?v=CzeZx-CcIoQ

Dalam bahasa Manggarai , pelese  = manja. 


News / Regional

 http://regional.kompas.com/read/2014/10/18/05195221/Miliki.12.Istri.Bapak.ini.Lupa.Nama.Sebagian.Anak-anaknya?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

 

Miliki 12 Istri, Bapak ini Lupa Nama Sebagian Anak-anaknya

Sabtu, 18 Oktober 2014 | 05:19 WIB
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere Yushe Dunga For Kompas.com (Deta Raya (72) bersama isti-istri, anak-anak, cucu dan cicit saat pose bersama di kediamannya).

KUPANG, KOMPAS.com - Sebut saja namanya Deta Raya (72). Kakek yang satu ini sudah sangat terkenal di kampungnya karena selain menjabat sebagai kepala Desa Waiha, Kecamatan Kodi Balghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Deta Raya juga memiliki 12 orang istri sah, 52 orang anak, 212 cucu dan 3 orang cicit.
Betapa tidak, dengan kondisi fisiknya yang masih kuat, Deta Raya mampu menafkahi istri-istrinya baik secara lahiriah maupun batiniah. Semua istri-istrinya, masing-masing dibelikan rumah dan kebutuhan pokok setiap hari.
12 orang istri tinggal terpisah di dua dusun dalam satu desa (Desa Waiha). Namun karena terlalu banyak memiliki anak, sampai-sampai Deta Raya lupa nama sebagian besar anak-anaknya.
”Saya lupa nama anak saya yang lain karena terlalu banyak, sementara untuk 12 istri, saya tahu nama mereka semua,” kata Deta Raya kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2014).
Menurut Deta Raya, 12 orang istrinya itu dinikahi secara sah, baik secara adat maupun agama (Kristen Protestan). Namun dari 12 orang istrinya itu hanya tersisa sembilan orang saja karena yang tiga orang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
”Tiga orang istri saya sudah meninggal yakni istri pertama, ketiga dan keenam. Sementara yang lainnya masih setia mendampingi saya sampai sekarang,” bebernya.
Deta Raya mengaku, semua istri yang dinikahinya tidak mempersoalkan hubungan mereka. Bahkan ketika melamar istrinya yang baru, istri-istri terdahulu pun ikut menemani dan mengamini saja keinginan suami mereka.
”Mereka semua hidup rukun dan damai serta tidak ada masalah,” kata Deta Raya percaya diri.
Deta Raya merinci nama 12 orang istrinya yakni Maria wondawura (alm), Ribka Raborak, Elvi Filaloe (alm), Maria Mudawila, Paulina Kaleoba, Lidya Lowerei (alm), Apli Wondamete, Boroweda, Boromuda, Paulina Patikaka, Maria Wolopati, Yustina Dadilema.
Dengan kehidupan pribadinya seperti itu kata Deta Raya, sempat juga dibicarakan banyak orang termasuk para pendeta yang pernah menanyakan alasan dirinya menikahi istri sebanyak 12 orang. Deta Raya pun menjawab ingin seperti Yesus Kristus yang memiliki 12 orang murid-muridnya (rasul).
“Cara berpikir saya sedehana saja karena dalam Injil (Kitab Suci Agama Kristen) murid Yesus ada 12 orang dan semuanya laki-laki, sehingga untuk menggenapi secara manusia, maka saya kawin 12 istri,” kata Deta Raya.


Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor




News / Regional

Punya 12 Istri, 52 Anak, dan 212 Cucu, Kakek Ini Menang Telak dalam Pilkades

Sabtu, 18 Oktober 2014 | 18:01 WIB 
http://regional.kompas.com/read/2014/10/18/18015461/Punya.12.Istri.52.Anak.dan.212.Cucu.Kakek.Ini.Menang.Telak.dalam.Pilkades?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere Yushe Dunga For Kompas.com (Deta Raya (72) bersama isti-istri, anak-anak, cucu dan cicit saat pose bersama di kediamannya).

KUPANG, KOMPAS.com — Punya 12 istri, 52 anak, dan 212 cucu ternyata sangat menguntungkan bagi seorang Deta Raya (72) saat momen pemilihan umum, baik untuk pemilihan legislatif, kepala desa, bupati, gubernur, hingga presiden.

Bagi Deta Raya, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Waiha, Kecamatan Kodi Balghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki anggota keluarga yang banyak tentunya akan memberikan manfaat dalam hal kontribusi suara.

Ini dibuktikannya ketika ia bertarung dalam Pemilihan Calon Kepala Desa (Pilkades) Waiha pada 2009 lalu. Dia berhasil menang telak atas lawannya sehingga akhirnya terpilih sebagai Kepala Desa Waiha untuk periode 2009-2014.

Bukan hanya itu, pada pemilihan umum lainnya, ia juga sangat diperhitungkan oleh sejumlah politisi di daerahnya. "Kalau pada musim kampanye pemilihan legislatif, bupati, gubernur, sampai presiden, saya selalu dihubungi oleh para tim sukses karena memang saya punya basis suara dalam rumah saja sampai ratusan lebih. Itu belum termasuk keluarga lainnya. Tentu kalau digabung akan sangat banyak," kata Deta Raya kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2014).

Statusnya sebagai kepala desa yang memiliki banyak istri tidak pernah dipersoalkan oleh pihak kecamatan maupun pemerintah kabupaten karena memang pada setiap momen pemilihan umum dia punya peran yang besar.

Deta Raya mengaku belum punya rencana untuk maju sebagai calon anggota legislatif maupun calon bupati karena untuk sementara dirinya masih mau mencalonkan lagi sebagai kepala desa Waiha (maju untuk kedua kalinya).

"Masyarakat masih menginginkan saya sebagai kepala desa. Kalau untuk legislatif ataupun bupati, tentu saya harus pikirkan metode apa nanti yang akan saya pakai, tetapi itu belum untuk sekarang," kata Deta Raya.

Diberitakan sebelumnya, Deta Raya (72), yang menjabat sebagai Kepala Desa Waiha, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki 12 orang istri sah, 52 orang anak, 212 cucu, dan 3 orang cicit.

Dengan kondisi fisiknya yang masih kuat, Deta Raya mampu menafkahi istri-istrinya, baik secara lahiriah maupun batiniah. Semua istrinya masing-masing dibelikan rumah dan kebutuhan pokok setiap hari.

Sebanyak 12 orang istri tinggal terpisah di dua dusun dalam satu desa (Desa Waiha). Namun, karena terlalu banyak memiliki anak, Deta Raya lupa nama dari sebagian besar anak-anaknya.

"Saya lupa nama anak saya yang lain karena terlalu banyak, sementara untuk 12 istri, saya tahu nama mereka semua," kata Deta Raya kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2014).

Menurut Deta Raya, 12 orang istrinya itu dinikahi secara sah, baik secara adat maupun agama (Kristen Protestan). Namun, dari 12 orang istrinya itu, hanya tinggal sembilan orang saja karena yang tiga lainnya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Tiga orang istri saya sudah meninggal, yakni istri pertama, ketiga, dan keenam. Sementara itu, yang lainnya masih setia mendampingi saya sampai sekarang," ujarnya.

Deta Raya mengaku semua istri yang dinikahinya tidak mempersoalkan hubungan mereka. Bahkan, ketika ia melamar istrinya yang baru, istri-istri terdahulu pun ikut menemani dan mengamini saja keinginan suami mereka.


Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
: Fidel Ali Permana




Kamis, 30 Januari 2014

MUSIK GAMBUS FLORES

MUSIK  GAMBUS  FLORES

Hampir  semua  kabupaten  di  Flores  memliki  musik  gambus.
Manggarai: Dani  dana
Sikka: (lihat  di  Youtube)
Bajawa (lihat di Youtube).

(VMG, 31 Jan. 2014)