Ada banyak bahasa di Pulau Flores. Paling tidak ada 10, yakni:
- Bahasa Lamaholot di Flores Timur dan Lembata
- Bahasa Kedang di Kecamatan Omesuri dan Buyasuri di Kabupaten Lembata.
- Bahaa Nagi di di Kecamatan Larantuka, Wure, dan Konga
- Bahasa Sikka (Sikka Barat dan Krowe/Tana Ai/Kangae) di Kabupaten Sikka
- Bahasa Palue di Pulau Palue. kabupaten Sikka
- Bahasa Lio ( dan ende) di Kebupaten Ende , meliputi Nangapanda, Ende, Ndona, Wolowaru, Maurole, dan Detusoko.
- Bahasa Ngada, Penutur bahasa Ngada tersebar di tujuh kecamatan: Aimere, Golewa, Mauponggo, Nangaroro, Boawae, Bajawa, Aesesa. Seperti bahasa-bahasa lain di Flores, bahasa Ngada pun mengenal macam-macam dialek. Pater Arndt SVD sejak 1930-an sudah melakukan penelitian mendalam tentang bahasa dan budaya Ngada. Pada 1933 pastor ini bahkan sudah menulis tata bahasa Ngada, kemudian kamus Ngada-Jerman pada 1961. Ini menunjukkan bahasa bahasa dan kebudayaan Ngada menjadi kajian penting ketika misionaris SVD merintis misi Katolik di Flores.
- Bahasa Rembong, digunakan di Riung Tengah, Kabupaten Ngada bagian utara. Kawasan ini berbatasan dengan Manggarai dan pengguna bahasa Ngada. Jumlah penuturnya cukup banyak, 20 ribu orang. Di kawasan ini, pesisir utara, juga ada penutur BAHASA BAJO. Bahasa ini dipakai orang-orang suku Bajo, kaum nelayan yang biasanya berumah di atas laut.
- Bahasa Manggarai. Bahasa paling banyak penuturnya di Flores. Sekitar 500.000 penutur
bahasa ini tinggal di Kabupaten Manggarai, ujung barat Flores. Ada
sembilan kecamatan: Lembor, Satarmese, Mbrong, Elar, Lambaleda, Ruteng,
Cibal, Reo, Kuwus. Menurut Fernandez, bahasa Manggarai kurang
menampakkan pengaruh luar karena penuturnya "lebih akrab ke dalam".
Pakar-pakar Barat juga sudah lama meneliti bahasa Manggarai. Sebut saja J.A.J. Verheijen yang menulis Kamus Manggarai-Indonesia pada 1967 dan Kamus Indonesia-Manggarai pada 1970. "Alam yang bergunung-gunung dengan sungai dan hutan yang belum disentuh tangan manusia turut berperan dalam membentuk dialek-dialek di Manggarai," kata Dr. Fernandez. - Bahasa Komodo. Digunakan di pulau-pulau kecil yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Selain Pulau Komodo yang terkenal dengan buaya darat, varanus komodoensis, pengguna bahasa Komodo tinggal di Pulau Rinca. Berbatasan dengan Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, bahasa ini terpengaruh bahasa Bima yang dipakai penduduk Pulau Sumbawa.
Sumber: http://hurek.blogspot.co.id/2008/11/10-bahasa-di-flores.html
JPS, 19 September 2016
BAHASA SIKKA ? MAUMERE?
Belajar bahasa daerah Palu'e dan Maumere Flores NTT
https://www.youtube.com/watch?v=3jBgCiH8J2o
Apa kabar : Tuturapa
Bagaimana: Ganupae?
Nangka : Nakat / Naka
Pete: Pete
Pusang : Muu
Pisang Beranga : Muu Beranga
Tinggal di mana = Deri e pae
Tinggal di Gelinting / Brai = Deri e Geliting / Brai
Lagi makan apa? = Gaar daha?
Hujan = uran
Panas = dara
Makan sirih pinang : Wua-wua taa
Terima kasih = Epang gawang
Hama-hama poi = Sama-sama
Habis = sawe baa (?)
Minum = Tinu
Minum air = Tinu wair
Wair daan = air dingin
Mau ke mana = Mae pae
Kelapa = Kabor ?
Minum air kelapa = Tinu wair kabor (?)
Jalan-jalan = pasiar?
Mau pergi merantau = pano malarat
Pergi jualan = Bano matea
Hati-hati = Pano epa epa (?) =
Jalan baik-baik = Pano epa epa (?
Sampai jumpa lagi = Mai zaa walo (Walong?)
Pulang = Walong
Pergi ke rumah anak = Bano lako be au?
Ikan asin = Ia nini (?)
Makan ikan asin = Ian hini
Bapak = Mo'at ?
Ibu = Dua' ?
Bahasa Palu'e
Apa kabar = ai cipo.
Minum = Ninu
Minum kopi - Nino Kopi
Minum teh = Ninu te
Mau ke mana = .....?
Makan nasi = Jalama?
Air hujan = Wae ura (uja?)
Ubi kayu = ubi kaju
Minum air kelapa = Ninu lio
Jalan - jalan = Panan dero-dero = pesiar
Terima kasih = wolaso
Sampai jumpa = sake palu (?)
Selamat datang di Palue + Boraso Palu (?)
Selamat datang = Selamat datang (?)
Pergi jualan = Panteka
Hati -hati = pana mbola -mbola (?)
Sampai jumpa lagi = ......
Pisang = Muku
Ikan asin = ika (nika) mahi .
Makan ikan asin = pesa ika mahi
JPS, 29 Februari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar